Glitter Words

Senin, 19 Desember 2011

Piramida Garut akan Mendunia

  Di Indonesia ada piramida ? Ya, letaknya di Gunung Sadahurip, Desa Sukahurip, Kec. Pangatikan , Kabupaten Garut, Jawa Barat. Piramida merupakan struktur bangunan limas dengan beberapa sisi, banyak terdapat di Mesir dan di Semenanjung Yucatan, bagian utara Meksiko  yang menjadi pusat peradaban bangsa Maya. Fungsi piramida antara lain sebagi tempat pemujaan, makam penguasa dan lumbung pangan. Selain di kedua lokasi tersebut, piramida juga dikabarkan terdapat di Cina (Provinsi Xaanshi), bahkan di Segitiga Bermuda.
Adapun keberadaan Piramida di Garut, terungkap ketika Tim Katastropik Purba menemukan fakta, bahwa bangunan berbentuk limas yang terpendam sampai kedalaman lima meter di Gunung Sadahurip, merupakan sebuah piramida yang umurnya lebih tua dari piramida Giza di Mesir. Piramida Giza yang tepatnya berlokasi di Nekropolis merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia, diduga pembangunannya berlangsung selama 20 tahun dan dapat dirampungkan tahun 2560 sebelum masehi (SM). Ternyata menurut hasil penelitian secara intensif dan uji karbon, dapat dipastikan piramida Garut lebih tua dibanding piramida Giza.
Uji karbon sendiri sebenarnya mulai diterapkan sekitar  tahun 1940-an, terutama ketika waktu paruh radiokarbon dapat diketahui, yaitu 5.568 tahun. Oleh sebab itu semua benda  yang mengandung unsur radiokarbon dapat dilacak umurnya. Namun benda yang  lebih tua dari 70.000 tahun, tidak dapat dilacak, karena unsur radiokarbonnya sudah habis meluruh.   
Pernyataan mengenai kepastian adanya Piramida di Garut disampaikan oleh  Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana. Menurutnya, dari beberapa gunung yang di dalamnya ada bangunan menyerupai piramid, setelah diteliti secara intensif dan uji carbon dating, dipastikan umurnya lebih tua dari Piramida Giza.
Sebelumnya, Tim Bencana Katastropik Purba (beranggotakan ahli-ahli kebumian dari lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi di Indonesia) yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana akan mengusulkan kepada Presiden, supaya  obyek riset  yang meliputi Gunung Kaledong, Gunung Putri (Gunung Sadahurip, lokasi di mana piramida ditemukan), dan Gunung Haruman (semuanya di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat), dijadikan cagar budaya. Hal itu setelah melalui metoda ilmu kebumian, meneliti sumber-sumber bencana alam dan melacak informasi dari masa lalu yang berkaitan dengan kejadian bencana alam katastropik.
Menurut Koordinator Tim Bencana Katastropik Purba, Erick Ridzky, dalam Detiknews.com, bahwa penelusuran yang dilakukan berdasarkan kajian morfologi dan geologi detil, dengan memanfaatkan peta-peta GIS Digital Elevation Map (DEM) dan citra satelit beresolusi tinggi. Langkah-langkah pengembangan metoda tomografi dan pencitraan struktur bawah permukaan dengan mempergunakan peralatan geofisika terkini. Termasuk metoda geolistrik, georadar, elekromagnetik, dan magneto-graviometer, telah memetakan struktur anomali dari obyek penelitian ketiga gunung tersebut. Pemeriksaan materi dan analisis radiometric dating atau penentuan umur batuan(lapisan) juga telah dilakukan.
Erick mengungkapkan, pada akhirnya, yang terpenting bahwa usulan cagar budaya ini merupakan bagian dari pengkayaan budaya bangsa. Rekomendasi ini akan segera disampaikan kepada Presiden, Menteri Terkait dan Dirjen Kepurbakalaan. Secara konstitusi, ditetapkannya ketiga gunung menjadi cagar budaya juga penting bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan,dan kebudayaan Indonesia.
Beragam riset kebumian, dengan memadukan kajian geologi, arkeologi, antropologi, dan beragam ilmu pendukung lainnya, makin mengungkapkan ketinggian budaya di jalur-jalur patahan gempa bumi dan gunung api di sepanjang Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan sampai Papua.
Temuan Piramida di Garut mengungkapkan adanya peradaban tingkat tinggi di tanah Pasundan itu pada sekitar 4600 tahun yang lalu. Angka tersebut diperoleh dari fakta penelitian, bahwa piramida di Garut lebih tua dibanding piramida Giza di mesir yang selesai pembangunannya tahun 2560 SM. Sebagaimana diketahui, untuk membangun sebuah piramida diperlukan teknologi konstruksi, teknologi bahan (material), serta kemampuan manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk menyelesaikan sebuah piramida diduga memerlukan waktu 20 tahun, dengan melibatkan sekitar sepuluh ribu orang.  
Sebagaimana lokasi piramida di Mesir atau Meksiko, biasanya diwarnai dengan berbagai mitos dan legenda. Begitu pula  lokasi pramida Gunung Sadahurip, oleh warga setempat dianggap keramat, meskipun di sekitar lokasi banyak dijadikan lahan budidaya tanaman palawija dan sayuran. Para peneliti dari dalam dan luar negeri, serta masyarakat atau wisatawan makin banyak yang mengunjungi lokasi tersebut.
Letak Gunung Sadahurip di sebelah timur Kampung Cicapar, Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan, sedangkan sebelah barat Kampung Sindanggalih, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut. Keberadaan piramida yang masih terpendam tersebut diyakini akan mendongkrak sektor pariwisata Kabupaten Garut khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Apalagi setelah dilakukan penggalian material dan rekonstruksi bangunan, maka para wisatawan manca negara pun akan membanjiri lokasi ini. Dengan sendirinya berbagai infrastruktur penunjang seperti bandara, jalan, hotel dan restoran harus disiapkan. 
Keberadaan piramida di Garut menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia termasuk cikal bakal peradaban dunia. Adanya patahan gempa bumi dan erupsi gunung berapi dalam periode tertentu, antara lain berdampak pada kerusakan dan tertimbunnya pusat peradaban dunia tersebut di perut bumi.  Nah, inilah salah satu hal yang dilakukan Tim Bencana Katastropik Purba, menelusuri kejayaan budaya masa lampau.

Minggu, 04 Desember 2011

SEJARAH PERADABAN PADA MASA KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN

BAB I
PENDAHULUAN
KHALIFAH UTSMAN (644-656 M)
Biografi Utsman bin Affan
Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi Muhammad Saw. yang merupakan Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Nama lengkap beliau adalah Utsman bin Affan Al-Amawi Al-Quarsyi, berasal dari Bani Umayah. Lahir pada tahun keenam tahun Gajah. Kira-kira lima tahun lebih muda dari Rasullulah Saw. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain ‘yang punya dua cahaya’. Sebab digelari Dzunnuraian, karena beliau menikahi dua putri Rasulullah, yakni Ruqayah dan Ummu Kultsum.
Utsman merupakan seorang saudagar yang kaya raya, akan tetapi seorang yang sangat dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari pada orang Arab lainya.
Ketika kaum kafir Quarisy melakukan penyiksaan terhadap umat islam, maka Utsman bin Affan diperintahkan untuk berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia). Ikut juga bersama beliau sahabat Abu Khudzaifah, Zubir bin Awwam, Abdurahman bin Auf dan lain-lain. Setelah itu datang pula perintah Nabi Saw. supaya beliau hijrah ke Madinah. Maka dengan tidak berpikir panjang lagi beliau tinggalkan harta kekayaan, usaha dagang, dan rumah tangga guna memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya. Beliau Hijrah bersama-sama dengan kaum Muhajirin lainya.
Semasa Nabi Muhammad Saw. masih hidup, Utsman pernah dipercaya oleh Nabi untuk menjadi walikota Madinah, sampai dua kali masa jabatan. Pertama pada perang Dzatir Riqa dan yang kedua kalinya, saat Nabi Saw. sedang melancarkan perang Ghatfahan. Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi jiwa sosial beliau tinggi. Beliau tidak segan-segan mengeluarkan kekayaanya untuk kepentingan Agama dan Masyarakat umum. Sebagai contoh:
1.      Utsman bin Affan membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang kira-kira sama dengan dua setengah kg emas pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan rakyat umum;
  1. Memperluas masjid Madinah dan membeli tanah disekitarnya;
  2. Beliau mendermakan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut; dan
  3. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.
BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengangkatan Khalifah dengan Sistem Formastur
Dari tempat tidur dan berbaring karena luka yang disebabkan oleh tikaman Peroz (Abu Lu’lu’ah), Umar ra. Membentuk tim yang terdiri atas 6 orang sahabat terkemuka untuk menentukan penggantinya sebagai khalifah diantara anggota tim.

Sabtu, 19 November 2011

fenomena Eurteup-eureup

Tidur merupakan kebutuhan alami manusia, dengan tidur seseorang akan melepaskan tubuhnya dari kelelahan tenaga dan pikiran. Tapi pernahkah kita tiba-tiba terbangun dari tidur dengan keadaan badan sulit bergerak ataupun berteriak?
Hal yang menarik dari mitos Eureup-eureup ini adalah saat mengalami ketindihan seseorang sering mengalami halusinasi seperti melihat sosok bayangan hitam ataupun makhluk menakutkan di sekitarnya atau dikejar-kejar binatang buas. Tak heran kemudian fenomena ini sering dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Menurut medis gejala seperti ini disebut Sleep paralysis atau tidur lumpuh. dimana keadaan seseorang ketika hendak tidur atau terbangun dari tidur badan terasa ditindih, sesak napas dan sulit bicara.
Sleep paralysis memang terjadi hanya dalam hitungan detik hingga beberapa menit, dan setiap orang pasti akan mengalaminya minimal 1-4 kali dalam hidupnya. Usia rata-rata orang yang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun.
Penyebab Sleep paralysis cukup banyak, terkadang otak manusia melakukan kesalahan ini tanpa sebab sehingga orang yang sehat pun bisa mengalami gangguan ini seperti: Trauma atau perasaan cemas saat hendak tidur, kurang tidur atau pola tidur tidak teratur dan stress atau depresi.
Perlu kita ketahui bahwa menurut gelombang otak, fase tidur manusia dibagi dalam 4 tahapan yaitu:

Minggu, 06 November 2011

Bahaya Sate Vs Timun


Siapa yang tidak tergiur akan kelezatan sate, apakah itu sate kambing, sate ayam, ataupun sate padang dan beraneka ragam makanan lainnya yang bersumber dari air tawar ataupun hasil laut seperti ikan mas, ikan kakap, baronang, cumi, kepiting dan teman-temannya, ditambah sedikit lalapan dan sambal yang pedas. Mmmm sangat menarik bukan ?? bila kita perhatikan banyak sekali di jalanan yang mencoba menjajakan jenis makan tersebut. Akan tetapi berhati-hatilah bila Anda adalah pengemar jenis makan tersebut, karena penyakit kanker sudah mengintai kita.

Pada umumnya untuk membakar makanan tersebut biasanya digunakan arang, ternyata di sinilah awal penyakit kanker tersebut bermula. Karena begitu makanan tersebut dibakar menggunakan arang yang mengandung zat karbon, maka pada makanan tersebut sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker. Tetapi tidak usah takut, bagi Anda pengemar makanan tersebut dapat mengatasinya dengan memakan timun, karena sate yang dibakar tersebut mengandung zat karsinogen (penyebab kanker) dan timun mempunyai anti karsinogen.
jadi Klo makan sate jangan lupa makan timun nya,,,,,

Sabtu, 29 Oktober 2011

Sejarah Kata Bluetooth


DI era teknologi multimedia saat ini, istilah bluetooth sering muncul. Bluetooth adalah teknologi untuk komunikasi antarperanti tanpa menggunakan kabel atau wireless. Jika istilah Bluetooth terasa aneh mungkin karena diartikan secara harfiah adalah gigi biru. Sebenarnya bluetooth adalah nama seorang Raja Denmark, Harald I Bluetooth atau dalam bahasa setempat bernama Danish Harald Blatand. Ia adalah raja keturunan suku Viking yang berkuasa pada tahun 940 – 985 sebelum Masehi. Nama Blatand berasal dari dua kata dalam bahasa Denmark kuno, yaitu “bla” yang berarti berkulit gelap dan “tan” yang berarti manusia tangguh. Raja Blatand atau Bluetooth lahir pada tahun 910 SM sebagai putra dari Raja Grom Tua (King Grom The Old), yaitu raja yang menguasai daerah Jutland, pada semenanjung Denmark dan Ratu Thyre Danebold (putri Raja Ethelred dari Inggris). Harald menguasai wilayah Denmark dan Norwegia, karena adik perempuannya yang menikah dengan raja Norwegia, Erik Blood Axe memintanya menjaga keamanan pasca pembunuhan suaminya. Dengan kepemimpinannya di dua negara membuat Blatand alias Bluetooth dianggap bisa menguasai dari jarak jauh layaknya komuniaksi nirkabel saat ini

Minggu, 23 Oktober 2011

PUISI


Doa
Ya Rabb terlalu jauh aku meninggalkanmu
Aku terlarut lena dalam gelak indah duniamu
Terlalu gegap menikmati kebahagiaan-kebahagiaan semu
Hingga terlupa akan panggilanmu
Tubuhku bergetar , batinku tersedu
Saat nasib terlempar debu
Saat takdir menggores mata hatiku
Saat luka merasuk, menikmati halusnya kulitku
Tapi otak dan hati, belum juga berpangku
Dan bukan aku masih ingin petaka lain menghampiriku
Sungguh takut jika itu kembali menimpaku
Hanya aku ingin engkau
Terangi gelapnya malam-malamku
Sinari hitamnya hari-hariku
Sejuki setiap ruang-ruang panasku
Hidayahi setiap jalan-jalanku
Hingga langkahku terpacu menuju ridhomu
Aku tak pernah buntu
Sampai waktupun berlalu
Aku selalu menunggu






Rasaku
Entah apa yang terjadi padaku
Saat kau hadir
Aku merasakan kenyamanan
Saat kau menghilang
Aku merasa kehilangan
Aku takut kau pergi lagi
Aku takut kau berubah
Disini aku hanya bisa berharap
Kau tetap menjadi yang terbaik untuku

Jumat, 21 Oktober 2011

SEJARAH PERADABAN PADA MASA KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN

BAB I
PENDAHULUAN
KHALIFAH UTSMAN (644-656 M)
Biografi Utsman bin Affan
Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi Muhammad Saw. yang merupakan Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Nama lengkap beliau adalah Utsman bin Affan Al-Amawi Al-Quarsyi, berasal dari Bani Umayah. Lahir pada tahun keenam tahun Gajah. Kira-kira lima tahun lebih muda dari Rasullulah Saw. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain ‘yang punya dua cahaya’. Sebab digelari Dzunnuraian, karena beliau menikahi dua putri Rasulullah, yakni Ruqayah dan Ummu Kultsum.
Utsman merupakan seorang saudagar yang kaya raya, akan tetapi seorang yang sangat dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari pada orang Arab lainya.
Ketika kaum kafir Quarisy melakukan penyiksaan terhadap umat islam, maka Utsman bin Affan diperintahkan untuk berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia). Ikut juga bersama beliau sahabat Abu Khudzaifah, Zubir bin Awwam, Abdurahman bin Auf dan lain-lain. Setelah itu datang pula perintah Nabi Saw. supaya beliau hijrah ke Madinah. Maka dengan tidak berpikir panjang lagi beliau tinggalkan harta kekayaan, usaha dagang, dan rumah tangga guna memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya. Beliau Hijrah bersama-sama dengan kaum Muhajirin lainya.
Semasa Nabi Muhammad Saw. masih hidup, Utsman pernah dipercaya oleh Nabi untuk menjadi walikota Madinah, sampai dua kali masa jabatan. Pertama pada perang Dzatir Riqa dan yang kedua kalinya, saat Nabi Saw. sedang melancarkan perang Ghatfahan. Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi jiwa sosial beliau tinggi. Beliau tidak segan-segan mengeluarkan kekayaanya untuk kepentingan Agama dan Masyarakat umum. Sebagai contoh:
1.      Utsman bin Affan membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang kira-kira sama dengan dua setengah kg emas pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan rakyat umum;
  1. Memperluas masjid Madinah dan membeli tanah disekitarnya;
  2. Beliau mendermakan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut; dan
  3. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.
BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengangkatan Khalifah dengan Sistem Formastur
Dari tempat tidur dan berbaring karena luka yang disebabkan oleh tikaman Peroz (Abu Lu’lu’ah), Umar ra. Membentuk tim yang terdiri atas 6 orang sahabat terkemuka untuk menentukan penggantinya sebagai khalifah diantara anggota tim.
6 sahabat yang menjadi anggota formatur adalah Utsman Ibn Affan, Ali Ibn Abi Thalib, Thalhah, Zubair, ‘Abd Al-Rahman Ibn Auf, dan Sa’ad Ibn Adi Waqash. Untuk menghindari Deadlock dalam pemilihan, Umar mengangkat anaknya, Abdullah Ibn Umar, sebagai anggota formatur dengan disertai hak pilih tanpa berhak untuk dipilih. Thalhah, tidak ada di Mdinah dan baru kembali setelah pemilihan khalifah selesai di lakukan. Dalam penjajagan pendapat yang dilakukan oleh Abd Al-Rahman Ibn Auf terhadap anggota formatur yang ada diperoleh 2 calon khalifah: Utsman Ibn Affan dan Ali Ibn Abi Thalib. Ali Ibn Abi Thalib, memilih Utsman untuk menjadi khalifah. Sebaliknya, Utsman Ibn Affan memilih Ali Ibn Abi Thalib untuk menjadi khalifah. Sa’ad Ibn Abi Waqash memilih Utsman. Sementara suara Abd A-Rahman Ibn Auf dan Zubair tidak diketahui kepada siapa hak pilihnya direalisasikan.
Dewan musyawarah akhirnya berhasil mengangkat Utsman Ibn Affan sebagai khalifah ketiga sebagai pengganti Umar Ibn Al-Khathathab. Utsman Ibn Affan diangkat menjadi khalifah ketiga setelah pendahulunya, Umar ra., wafat.
2.      Kepemimpinan dan tindakan Utsman Ibn Affan
a.       Perluasan wilayah dan kodifikasi Al-Qur’an.
Pada zaman khalifah Utsman, perluasan wilayah dilanjutkan dengan menguasai Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, sebagian Persia, Transoxania, dan Tabaristan. Utsman Ibn Affan adalah khalifah pertama yang memperluas mesjid Nabi Saw. Di madinah dan mesjid Al-Haram di Makkah, dan Utsman adalah khalifahpertama yang menentukan adzan awal menjelang sholat Jum’at.
Pekerjaan yang berat yang dilakukan oleh khalifah Utsman Ibn Affan, adalah kodifikasi Al-Qur’an lanjutan kerja yang telah diawali oleh Abu Bakar atas inisiatif Umar ra. Sebagai telah disinggung bahwa pengunmpulan Al-Qur’an yang dilakukan pada zaman Abu Bakar dilatarbelakangi oleh peristiwa syahid 70 sahabat yang hafal Al-Qur’an pada perang yamamah; sedangkan latar belakang pembukuan Al-Qur’an pada zaman Utsman adalah perbedaan Qira’at/baca Al-Qur’an yang menimbulkan percekcokan antara murid dengan gurunya.
Pada saat penyalinan Al-Qur’an yang kedua kalinya, panitia ( lajnah) penyusunan mushhaf yang dibentuk oleh Utsman melakukan pengecekan ulang dengan meneliti kembali mushhaf yang telah disimpan dirumah Hafsah dan membandingkannya dengan mushhaf-mushhaf lain. Ketika itu, terdapat mushhaf Al-Qur’an yang merupakan catatan pribadi. Pertama, mushhaf yang ditulis oleh Ali Ibn Abi Thalib. Mushhaf Ali terdiri atas 111 surat. Surat pertama adalah Al-Baqarah dan surat terakhir adalah Al-M’wadzatayn. Kedua mushhaf yang disusun oleh Ubay Ibn Ka’b. Mushhaf Ubay terdiri atas 105 surat. Surat pertama adalah Al-Fatihah dan surat terakhir adalah Al-Nass. Ketiga, mushhaf yang ditulis oleh Ibn Mash’ud. Mushhaf Ibn Mash’ud etrdiri atas 108 surat. Surta yang pertama adalah Al-Baqarah dan ang terakhir adalah surat Qul Huwa Allah Ahad. Dan keempat, mushaf yang ditulis oleh Ibn Abbas. Mushaf ini terdiri atas 114 surat. Surat yang pertama adalah ‘Iqra’ dan terakhir adalah suat Al-Nass.
Selain itu tugas utama panitia adalah menyalin mushhaf Utsman yang disimpan dirumah Hafsah dan menyeragamkan qira’at atau bacaannya yaitu dialek quraisy. Setelah berhasil membuat salinannya, Zaid Ibn Tsabit mengembalikan naskah yang disalinnya kepada Hafsah. Klhalifah Utsman memerintahkan kepada Zaid Ibn Tsabit agar membuat salianan mushhaf dan dikirim ke Makkah, Madinah, Basrah, Kuffah, dan Syria dan salah satunya disimpan oleh Utsman Ibn Affan yang kemudian disebut mushhaf Al-Imam. Sedangkan mushhaf lain selain mushhaf yang telah disusun oleh panitia yang dipimpin oleh Zaid Ibn Tsabit, diperintahkan untuk dibakar.
Penyusunan mushhaf Utsmani telah berhasil mengeluarkan umat Islam dari kemelut karena perbedaan qira’at. Akan tetapi, keberhasilan itu disertai dengan pembakaran mushhaf lain selain mushhaf Utsmani yang patut disesalkan. Sebab, mungkin sejumlah mushhaf yang telah dibakar itu dapat memberikan informasi yang dapat mengurangi ketidaktauan kita mengenai Al-Qur’an dari berbagai sisinya. Umpamanya, penjelasan mengenai Al-Naskh yang dikemukakan oleh Imam Al-Bazdawi yang menjelaskan mengenai firman Allah berikut:
الشيخ والشيخة ادا زنيا فار جمو هما نكا لا من الله والله عزيز حكيم
Disatu sisi, ia disebut oleh Al-Baazdawi dari Umar ra. Sebagai firman Allah (Al-Qur’an). Sedangkan disisi yang lain, ia tidak terdapat dalam mushhaf Utsmani. Wallah A’lam.
b.      Otonomi Daerah
Pada zaman khalifah Abu Bakar dan Umar, wilayah dibedakan menjadi dua : wilayah yang pemimpinnya memiliki otonomi penuh dan pemimpinnya disebut amir; dan wilayah yang tidak memiliki otonomi penuh yang pemimpinnya disebut wali. Pada zaman Utsman dilakukan perubahan status wilayah sehigga semua wilayah memiliki otonomi penuh. Oleh karena itu, seluruh pemimpin wilayah-jabatan setingkat gubernur di indonesia bergelar Amir. Abd al-Wahab al-Najjar menginformasikan pembagian wilayah dan amir-nya pada zaman Khalifah Utsman sebagai berikut.

Wilayah dan Amirnya pada zaman KhalifahUtsman
No
Wilayah
Amir
1.
Makkah
Nafi’ Ibn Abd al- Harist al- Khuza’i
2.
Tha’if
Sufyan Ibn Abd Allah al-Tsaqafi
3.
Shan’a
Ya’la Ibn Munbih
4.
Jand
Abd Allah Ibn Abi Rabi’ah
5.
Bahrain
Utsman Ibn Abi al-‘Ash al- Tsaqafi
6.
Kufah
Al- Mugirah Ibn Syu’bah al- Tsaqafi
7.
Bashrah
Abu Musa Abd Allah Ibn Qais al-Asy’ari
8.
Damaskus
Mu’awiyah Ibn Abi Sufyan
9.
Himsh
Amir Ibn Sa’ad
10.
Mesir
‘Amr Ibn al-‘Ash
c.       Pengangkatan pejabat da ketidakpuasan publik
H.A.R. Gibb dan J.H. Kramers membagi fase pemerintahan Utsman Ibn Affan menjadi dua periode: enam tahun pertama merupakan pemerintahan yang bersih dari pengangkatan kerabat sebagai pejabat negara (bebas KKN) ; sedangkan periode kedua adalah enam tahun terakhir yang merupakan periode pemerintahan yang tidak bersih dari pengangkatan kerabat sebagai pejabat negara. Utsman melupakan pesan Umar ra. Agar khalifah setelahnya tidak mengangkat kerabat dalam jabatan pemerintahan.
Kebijakan Khalifah Utsman yang menurut sebagian peneliti sejarah tergoling “ nepotisme ” adalah : Pertama, perluasan wilayah kekuasaan. Mu’awiyah – pada zaman Khalifah Umar – diangkat menjadi wali damaskus. Wilayah kekuasaan Mu’awiyah diperluas oleh Utsman sehingga mencakup 5 wilayah: Damaskus, Himsh, Palestina, Yordania, dan Libanon. Kedua, promosi jabatan kepada keluarga. Marwan Ibn Hakam (Saudara sepupu Utsman ) diangkat menjadi Sekretaris Jendral negara yang menyebabkan negara dikendalikan oleh satu keluarga; dan ketiga, pemecatan wali atau Amir yang berprestasi diganti dengan anak dan kerabat dekatnya. Pejabat yang diganti, Pejabat pengganti, jabatan, dan hubungan kekerabatannya dengan Utsman.

Penggantian Pejabat Pada Zaman Utsman
No
Pejebat
Yang
Diganti
Pejabat
Pengganti
Jabatan
Hubungan
Kekerabatan
1.       
Sa’ad Ibn Abi Waqash
Uqbah Ibn Abi Mu’aith
Wali Kufah

Saudara Seibu
2.       
Abu Musa al- Asy’ari
Abd Allah Ibn Amir
Wali Bashrah
Putra Paman
3.       
Amr Ibn Ash
Abd Allah Ibn Abi Syarh
Wali Mesir
Saudara
Sepersusuan

Tindakan Khalifah Utsman yang menyebabkan terkumpulnya seluruh kekuasaan di tangan keluarganya menimbulkan reaksi dari masyarakat, terlebih lagi dari mereka yang dipecat dari jabatannya tanpa alasan yang jelas. Di samping itu, tindakan bawahan khalifah Utsman dinilai oleh masyarakat telah banyak menyimpang dari ajaran Islam. Walid Ibn Uqbah pernah Shalat subuh empat rakaat dalam keadaan masbuk; Utsman tidak dapat megatasi ambisi keluarga sehingga pelanggaran tidak dapat diatasi. Tanah Fadak yang pernah dipersengketakn oleh Fatimah dengan Khalifah Abu Bakar, dimasukan menjadi milik pribadi oleh Marwan Ibn al-Hakam.
Reaksi masyarakat terhadap Khalifah Utsaman berupa protes atas perilaku pejabat pemerintah didaerah; dan akhirnya protes terbesar datang dari Mesir yang menuntut pemecatan Abd Allah Ibn Abi Syarh sebagai wali Mesir. Setelah dinasehati Thalhah dan ‘Aisyah ra. Dan desakan Ali Ibn Abi Thalib, Utsman Ibn Affan bersedia memecat Abd Allah Ibn Abi Syarh sebagai wali Mesir dan mengangkat Muhammad Ibn Abu Bakar sebagai penggantinya.
Penduduk Mesir yang melakukan protes yang berjumlah 700 orang serta disertai Muhammad Ibn Abu Bakar, kembali ke Mesir setelah protesnya mendapat respons yang baik. Akan tetapi, di tengah perjalanan, mereka mendapati seorang budak yang mencurigakan yang ternyata membawa surat rahasia dengan stempel khalifah. Surat tersebut ditunjukan kepada Abd Allah Ibn Abi Syarh yang berisi perintah agar memenggal kepala Muhammad Ibn Abi Bakar sesampainya dimesir.
Muhammad Ibn Abi Bakar beserta rombongan kembali ke Madinah untuk melakukan konfirmasi kepada Khalifah tentang surat yang di bawa oleh budak. Berdasarkan penelitian terhadap tulisan tangan surat yang di bawa budak, di duga kuat bahwa surat tersebut di bawa dari Marwan. Muhammad Ibn Abi Bakar meminta kepada khalifah agar Marwan diserahkan kepada mereka. Tetapi, Utsman menolak permintaan  tersebut karena khawatir Marwan akan dibunuh. Situasi menjadi tegang dan tidak terkendali dan pengawalan terhadap khalifah menjadi tak berdaya karena banyaknya penduduk Mesir yang melkukan protes. Akhirnya, Utsman Ibn Affan wafat terbunuh tanggal 18 Dzulhijjah 35 H dalam usia 82 tahun. Dan pembunuhnya tidak diketahui secara pasti.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Utsman bin Affan (sekitar 574-656) adalah sahabat Nabi Muhammad Saw. yang merupakan Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Nama lengkap beliau adalah Utsman bin Affan Al-Amawi Al-Quarsyi, berasal dari Bani Umayah. Lahir pada tahun keenam tahun Gajah. Kira-kira lima tahun lebih muda dari Rasullulah Saw. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain ‘yang punya dua cahaya’. Sebab digelari Dzunnuraian, karena beliau menikahi dua putri Rasulullah, yakni Ruqayah dan Ummu Kultsum.
Pada zaman khalifah Utsman, perluasan wilayah dilanjutkan dengan menguasai Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, sebagian Persia, Transoxania, dan Tabaristan. Utsman Ibn Affan adalah khalifah pertama yang memperluas mesjid Nabi Saw. Di madinah dan mesjid Al-Haram di Makkah, dan Utsman adalah khalifah pertama yang menentukan adzan awal menjelang sholat Jum’at.


DAFTAR PUSTAKA

Yatim, Badri.2007.Sejarah Peradaban Islam. Pt.Raja Grafindo Persada: Jakarta
Mubarok, Jaih. 2003. Sejarah Peradaban Islam.CV. Pustaka Islamika : Bandung