LAPORAN KUNJUNGAN PENELITIAN
SUMBER MATA AIR CIGARUKGAK
DESA CINUNUK KECAMATAN WANARAJA KABUPATEN GARUT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan
Disusun Oleh:
Ati Nurlatifah
1209208019/III
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curah pada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, sahabatnya, keluarganya, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya. Amin.
Laporan penelitian ini dibuat oleh penyusun untuk memenuhi salah satu tugas UAS pada mata kuliah Pengetahuan Lingkungan. Di dalamnya terdapat “Laporan Kunjungan Penelitian Sumber Mata Air Cigarukgak Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut”.
“Tak ada gading yang tak retak”, begitu pun dengan laporan ini yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan penyusunan Laporan selanjutnya.
Segala kritikan yang membangun senantiasa diharapkan penyusun demi penyempurnaan laporan ini. Dan semoga dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya pembaca.
Akhirnya penyusun mengucapkan syukur alhamdullilah kehadirat ilahi rabbi yang tiada hentinya atas selesainya proses penyusunan laporan kunjungan penelitian ini.
Bandung,05 Januari 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan bagi setiap mahluk, termasuk manusia, yang jumlahnya sangat terbatas baik dalam skala waktu maupun ruang sehingga kita wajib menjaga keberadaan air tersebut baik kuantitas maupun kualitasnya de-ngan sebaik-baiknya.Pengelolaan sumber daya air perlu diarahkan secara holistik, untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan yang harmonis antar wilayah, antar sektor, dan antar generasi.
sumber daya air dari tahap perencanaan sampai dengan operasi dan pemeliharaan.Dalam pengelolaan sumber daya air, pemerintah daerah tidak boleh memandang air hanya sebagai komoditas ekonomi tetapi perlu mem-pertimbangkan fungsi sosialnya.Pemakai air perlu mem-berikan kontribusi biaya pengelolaan air, dengan prinsip pembayaran pengguna dan pembayaran polusi serta adanya subsidi silang.Konsep pengelolaan sumber daya air secara garis besar telah dinyatakan dalam UU Sumber Daya Air (2004) yang baru saja disahkan.Keberhasilan dari pengelolaan sumber daya air sangat tergantung pada pemerintah, masyarakat serta konsisten dalam implementasinya Meskipun alam telah menyediakan air dalam jumlah yang cukup, tetapi pertambahan penduduk dan peningkatan aktivitasnya telah mengubah tatanan dan keseimbangan air di alam.Oleh karena itu Pemerintah Desa Cinunuk mempunyai inisiatif untuk membuat sumber mata air di Desa Cinunuk tersebut yang bertempat di Cigarukgak.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan Kunjungan Penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengetahuan Lingkungan”. Serta untuk mengetahui bagaimana pengolahan Sumber Mata Air Cigarukgak di Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut.
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Penyediaan Air Bersih
Makhluk di dunia ini tanpa terkecuali sangat menggantungakan hidupnya pada air. Untuk manusia, air selain sebagai konsumsi makan dan minum juga diandalkan untuk keperluan pertanian , industri dan lain-lain.Dengan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia ini, dengan sendirinya menambah aktivitas kehidupannya yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air yang pada hakikatnya dibutuhkan. Untuk membatasi penguraian selanjutnya, penulis akan membicarakan tentang syarat-syarat air minum
Ø Air Bersih dan Sehat
Air minum harus steril (steril = tidak mengandung hama penyakit apapun). Sumber-sumber air minum pada umumnya dan di daerah pedesaan khususnya tidak terlindung sehingga air tersebut tidak atau kurang memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk itu perlu pengolahan terlebih dahulu.
Pengolahan air untuk diminum dapat dikerjakan dengan 2 cara, berikut:
1. Menggodok atau mendidihkan air, sehingga semua kuman¬kuman mati. Cara ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak dapat dilakukan secara besar-besaran.
2. Dengan menggunakan zat-zat kimia seperti gas klor, kaporit, dan lain-lain. Cara ini dapat dilakukan secara besar¬besaran, cepat dan murah.
Agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, setidaknya diusahakan mendekati persyaratan tersebut. Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
1. Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tak berwarna), tidak berasa, suhu dibawah suhu udara diluarnya sehingga dalam kehidupan sehari-hari. Cara mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.
2. Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
3. Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu didalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia didalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan maka air minum yang berasal dari mata air dan sumur dalam adalah dapat diterima sebagai air yang sehat dan memenuhi ketiga persyaratan tersebut diatas asalkan tidak tercemar oleh kotoran-kotoran terutama kotoran manusia dan binatang. Oleh karena itu mata air atau sumur yang ada di pedesaan harus mendapatkan pengawasan dan perlindungan agar tidak dicemari oleh penduduk yang menggunakan air tersebut.
Ø Sumber-sumber Air Minum
Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum. Sumber-sumber air ini, sebagai berikut:
1. Air hujan
Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum, tetapi air hujan ini tidak mengandung kalsium. Oleh karena itu, agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium didalamnya.
2. Air sungai dan danau
Air sungai dan danau berdasarkan asalnya juga berasal dari air hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau danau. Kedua sumber air ini sering juga disebut air permukaan. Oleh karena air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran, maka bila akan dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu.
3. Mata air
Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena itu, air dari mata air ini bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum langsung. Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar maka alangkah baiknya air atersebut direbus dahulu sebelum diminum.
4. Air sumur
· Air sumur dangkal adalah air yang keluar dari dalam tanah, sehingga disebut sebagai air tanah. Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda. Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu perlu direbus dahulu sebelum diminum.
· Air sumur dalam yaitu air yang berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya dari permukaan tanah biasanya lebih dari 15 meter. Oleh karena itu, sebagaian besar air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung (tanpa melalui proses pengolahan).
Ø Pengolahan air minum
Ada beberapa cara pengolahan air minum antara lain sebagai berikut:
1. Pengolahan Secara Alamiah
1. Pengolahan Secara Alamiah
Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan dari air yang diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti air danau, air sungai, air sumur dan sebagainya. Di dalam penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam di tempatnya. Kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat yang terdapat didalam air dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada dalam air akan ikut mengendap.
2. Pengolahan Air dengan Menyaring
Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir. Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi dilakukan oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang hasilnya dapat dikonsumsi umum.
3. Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia
Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat kimia yang berfungsi untuk koagulasi dan akhirnya mempercepat pengendapan (misalnya tawas). Zat kimia yang kedua adalah berfungsi untuk menyucihamakan (membunuh bibit penyakit yang ada didalam air, misalnya klor (Cl).
4. Pengolahan Air dengan Mengalirkan Udara
Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tak diperlukan, misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air.
5. Pengolahan Air dengan Memanaskan Sampai Mendidih
Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air. Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil misalnya untuk kebutuhan rumah tangga. Dilihat dari konsumennya, pengolahan air pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi 2 yakni:
- Pengolahan Air Minum untuk Umum
- Penampungan Air Hujan. Air hujan dapat ditampung didalam suatu dam (danau buatan) yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua air hujan dialirkan ke danau tersebut melalui alur-alur air. Kemudian disekitar danau tersebut dibuat sumur pompa atau sumur gali untuk umum. Air hujan juga dapat ditampung dengan bak-bak ferosemen dan disekitarnya dibangun atap-atap untuk mengumpulkan air hujan. Di sekitar bak tersebut dibuat saluran-saluran keluar untuk pengambilan air untuk umum. Air hujan baik yang berasal dari sumur (danau) dan bak penampungan tersebut secara bakteriologik belum terjamin untuk itu maka kewajiban keluarga-keluarga untuk memasaknya sendiri misalnya dengan merebus air tersebut.
6. Pengolahan Air Sungai
Air sungai dialirkan ke dalam suatu bak penampung I melalui saringan kasar yang dapat memisahkan benda-benda padat dalam partikel besar. Bak penampung I tadi diberi saringan yang terdiri dari ijuk, pasir, kerikil dan sebagainya. Kemudian air dialirkan ke bak penampung II. Disini dibubuhkan tawas dan chlor. Dari sini baru dialirkan ke penduduk atau diambil penduduk sendiri langsung ke tempat itu. Agar bebas dari bakteri bila air akan diminum masih memerlukan direbus terlebih dahulu.
7. Pengolahan Mata Air
Mata air yang secara alamiah timbul di desa-desa perlu dikelola dengan melindungi sumber mata air tersebut agar tidak tercemar oleh kotoran. Dari sini air tersebut dapat dialirkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa bambu atau penduduk dapat langsung mengambilnya sendiri ke sumber yang sudah terlindungi tersebut.
8. Pengolahan Air Untuk Rumah Tangga
Air sumur pompa terutama air sumur pompa dalam sudah cukup memenuhi persyaratan kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah pedesaan masih mahal, disamping itu teknologi masih dianggap tinggi untuk masyarakat pedesaan. Yang lebih umum di daerah pedesaan adalah sumur gali.
Agar air sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh kotoran di sekitarnya, perlu adanya syarat-syarat sebagai berikut:
· Harus ada bibir sumur agar bila musim huujan tiba, air tanah tidak akan masuk ke dalamnya.
· Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari ppermukaan tanah harus ditembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur.
· Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bbawah sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan.
· Sebagai pengganti kerikil, ke dalam sumur ini dapat dimasukkan suatu zat yang dapat membentuk endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas).
· Membersihkan air sumur yang keruh ini dapat dilakukan dengan menyaringnya dengan saringan yang dapat dibuat sendiri dari kaleng bekas.
9. Air Hujan
Kebutuhan rumah tangga akan air dapat pula dilakukan melalui penampungan air hujan. Tiap-tiap keluarga dapat melakukan penampungan air hujan dari atapnya masing-masing melalui aliran talang. Pada musim hujan hal ini tidak menjadi masalah tetapi pada musim kemarau mungkin menjadi masalah. Untuk mengatasi keluarga memerlukan tempat penampungan air hujan yang lebih besar agar mempunyai tandon untuk musim kemarau.
BAB III
GAMBARAN UMUM
Sumber mata air Cigarukgak dibangun pada tahun 1991 Oleh Kepala Desa Cinunuk pada saat itu Kepala Desa nya bernama R.Atang Wangsadiredja, adapun lokasi sumber mata air tersebut diatas tanah R. Euis Purnama, dengan biaya dari pemerintah dengan program SE-AB (Subsidi Energi Air Bersih). Sumber mata air Cigarukgak tersebut merupakan aset Desa Cinunuk.
Sumber mata air Cigarukgak dimanfatkan untuk masyarakat Kampung Cinunuk Hilir. Tujuan dibuatkannya Sumber mata air Cigarukgak tersebut untuk:
Ø Untuk melestarikan sumber mata air Desa Cinunuk
Ø Melestarikan lingkungan
Ø Meningkatkan derajat hidup masyarakat
Ø Keperluan MCK
BAN IV
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut menggunakan air dari Sumber mata air Cigarukgak. Cara pengambilan air dari sumber mata air Cigarukgak tidak menggunakan peralatan yang modern seperti pompa air, gen set ataupun hidran tetapi air tersebut mengalir dengan sendirinya karena tempat sumber mata air tersebut berada diatas pemukiman masyarakat.
Sumber mata air Cigarukgak menggunakan pengolahan secara alamiah tidak menggunakan alat penyaring atau menambahkan zat kimia untuk membersihkan air tersebut katena air tersebut muncul dari sumber mata air langsung sehingga air tersebut jernih dan steril.
Air ditampung dalam sebuah bak yang ditutup oleh beton. Jarak dari sumber mata air ke titik sasaran (penampungan) kurang lebih 711 M menggunakan paralon merek wapin dengan ukuran 4 inc, kemudian dari titik sasaran tersebut disebarkan ke sluruh rumah menggunakan paralon berbagai ukuran.
Untuk biaya operasional dan perbaikan berdasarkan kesepakatan bahwa setiap KK berkewajiban untuk membayar iuran 7000/bulan. Dengan jumlah 54 KK(kepala keluarga),dan dibayarkan kepada ketua pengelola.

Apabila terjadi banjir pipa air tersebut sering terbawa arus karena dari sumber mata air ke titik sasaran melewati sungai.

Mengupayakan konsumen dan pengelola untuk bersama-sama memperbaikinya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
ü KESIMPULAN
Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Kabupan Garut menggunakan air dari Sumber mata air Cigarukgak. cara pengambilan air dari sumber mata air Cigarukgak tidak menggunakan peralatan yang modern seperti pompa air, gen set ataupun hidran tetapi air tersebut mengalir dengan sendirinya karena tempat sumber mata air tersebut berada diatas pemukiman masyarakat.
Sumber mata air Cigarukgak menggunakan pengolahan secara alamiah tidak menggunakan alat penyaring atau menambahkan zat kimia untuk membersihkan air tersebut katena air tersebut muncul dari sumber mata air langsung sehingga air tersebut jernih dan steril.
ü SARAN
Untuk lebih mengefektifkan hasil dari kegiatan kunjungan lapangan ini hendaknya lebih diperbanyak lagi pemandu guna membantu mahasiswa-mahasiswa dalam mempelajari dan memahami setiap proses dalam pengolahan sumber mata air Cigarukgak ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar